Hikmah di Balik Jum'at Berkah: Kisah Ibu Tangguh dan Doa yang Tak Pernah Putus

Setiap hari Jumat, selalu ada sekotak nasi yang hadir di kantor kami, dikirim oleh seorang ibu sederhana. Niatnya tulus, untuk berbagi dalam Jumat Berkah. Pernah sekali, dengan hati-hati, kami mencoba menyampaikan bahwa tak perlu lagi ia repot-repot mengirimkan. Namun, ibu itu kembali lagi, dengan senyum yang penuh keteguhan.

Sambil menahan haru, ia bercerita. Suaminya telah tiada sejak ia mengandung anak semata wayangnya. Sejak itu, ia berjuang sendiri, menjual kerupuk rengginang dari pintu ke pintu, memastikan putrinya tetap dapat belajar dengan layak. Kini, putrinya yang duduk di kelas XI F4 SMA YPM 2 Sukodono, bukan hanya cerdas tetapi juga istimewa. Ia telah menghafal 20 juz Al-Qur’an dan menerima beasiswa atas kegigihannya.

Setiap kotak nasi itu, lebih dari sekadar makanan. Ia adalah simbol cinta seorang ibu, rasa syukur atas kesempatan, dan semangat yang terus ia titipkan kepada kami, bapak ibu guru, yang ia percaya menjadi bagian dari perjalanan putrinya menuju masa depan. (jursmay)