• SMA YPM 2 PANJUNAN SUKODONO
  • BERILMU - BERAMAL - BERTAQWA
  • smaypm2@yahoo.com atau smaypmsukodono@gmail.com
  • 031 7871568
  • RSS
  • Pencarian

Pendidikan Karakter Pada Usia Dini Sebagai Penentu Keberhasilan Bangsa di Masa Depan

Dewasa ini, kita banyak menyaksikan berbagai kasus kenakalan remaja berupa tawuran, perkelahian dan semacamnya. Baik itu kita saksikan di Televisi, kita dengar di Radio, kita baca di Koran, dan media elektronik lainnya. Hal ini akibat kurangnya  pendidikan kepada anak sejak usia dini. Kelakuan para remaja kita sudah terbilang rusak. Baik itu dari segi moral, sikap, tingkah laku, dan yang paling rusak adalah cara pergaulannya yang tidak terbatas lagi atau yang sering kita ungkapkan dengan kata “Pergaulan bebas”.

Hal ini memang tidak bisa dipungkiri, ini disebabkan oleh arus globalisasi yang semakin menggerus kepribadian remaja kita. Remaja yang tidak tahu menempatkan dirinya dengan sebaik-baiknya di zaman ini, maka dengan secara sendirinya ia akan terjerumus ke jurang hitam pekat tanpa lentera hidup yang sebenarnya. Sangat memprihatinkan memang, remaja sebagai penentu masa depan bangsa malah menjadi penentu kehancuran bangsa. Boleh dibilang, moral remaja ikut modern dengan modernnya zaman.

Dalam perkembangan zaman yang semakin modern ini, pendidikan karakter sangat diperlukan. Pendidikan karakter adalah salah satu media yang sangat penting kita tanamkan pada anak sejak dini. Dengan menanamkan pendidikan karakter kepada remaja yang dimulai sejak dini, akan meminimalisir tergelincirnya remaja kepada jalan yang menuju jurang hitam. Karakter yang dimiliki remaja harus ditempa dengan sebaik-baiknya sebelum mengenal dunia luar yang akan mempengaruhinya. Anak adalah harapan bangsa, dan kita sangat bertanggung jawab atas pendidikan yang kita berikan pada mereka.

Karakter adalah  suatu sifat atau tingkah laku (sikap) yang melekat dengan kuat pada diri seseorang yang datang dengan sendirinya dari orang lain yang mempengaruhinya, baik itu karakter yang buruk maupun karakter yang baik. Karakter pada diri seseorang akan terjadi dengan alami sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan sang anak. Karakter ini jika di beri pupuk dengan dengan baik maka hasilnya akan baik pula. Tapi, jika diberi dengan pupuk yang salah maka hasilnya pun akan merugikan.

Pendidikan karakter ditanamkan kepada anak sejak usia dini. Alasannya adalah pada fase ini, anak-anak dengan mudah menangkap dan memahami nasihat ataupun pendidikan yang kita berikan pada mereka dengan melakukan penanaman dasar-dasar moral pendidikan yang baik. Pendidikan karakter yang kita berikan, sebaiknya disesuaikan dengan pola pikir mereka agar dengan mudah  mereka memahami pendidikan yang kita berikan. Selain itu, kita hendaknya memberikan contoh yang terjadi di lingkungan terdekat agar mereka bisa berpikir dengan nalar mereka yang belum stabil itu.

Menurut Thomas Lickona, pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti. Menurut Lickona pendidikan karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knowing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Ketiga komponen ini saling berkaitan untuk membentuk kepribadian yang baik bagi anak.

Nah, disilah peran keluarga, dimana keluarga sebagai tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi anak untuk memperoleh pendidikan. Peran keluarga selaku orang tua berkewajiban untuk mendidik anak, menanamkan nilai-nilai moral pada diri anak sehingga nilai-nilai moral ini sudah tertanam pada diri anak hingga ia dewasa. Hal ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, untuk diri sendiri, bangsa dan Negara juga untuk kepentingan masyarakat sosial. Selain itu, keluarga juga sebagai penentu bobroknya akhlak remaja. Ini dikarenakan tidak ada didikan dari keluarga ataupun didikan yang salah yang diberikan orang tua untuk sang anak sehingga dengan mudahnya sang anak melanggar norma-norma dan nilai-nilai yang ada di masyarakat serta hukum yang berlaku di negeri ini.

Anak adalah permata hati keluarga. Tanpa anak, kebahagiaan sebuah keluarga tidak akan lengkap. Hadirnya anak merupakan kesenangan dan kebahagiaan tersendiri untuk orang tua secara khusus dan kebahagian untuk  keluarga secara umum. Anak juga merupakan perhiasan untuk kedua orang tua. Betapa tidak, anak adalah perhiasan yang nilainya lebih tinggi dari harta benda.

Hal ini tertuang dalam kitab suci Al-qur’an, Seperti dalam firman Allah dalam surah Al-kahfi : 46.

Artinya :  “Harta dan anak adalah perhiasan kehidupan dunia “. (QS. Al-Kahfi : 46).

Anak dikatakan sebagai perhiasan seperti halnya harta karena kehadiran anak ditengah-tengah keluarga merupakan suatu anugerah maupun amanah bagi kedua orang tuanya untuk di didik sehingga menjadi anak yang bermoral baik. Mengurus dan memperhatikan karakter anak adalah hal yang penting dilakukan orang tua. Agar tidak ada kesenjangan antara anak dan orang tua. Anak pun merasa selalu diawasi dan diperhatikan, mereka pun akan menghargai dan menghormati orang tua serta tunduk dan patuh kepada nasihat yang diberikan orang tua.

Hal yang utama dan penting kita tanamkan adalah didikan agama yang baik agar mereka menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah, berguna bagi bangsa, menjadi kekuatan dan penyangga bangsa, dan sebagai  pembela bangsa. Jika hal ini kita tanamkan pada anak-anak kita sejak dini, maka kekuatan bangsa menyatu, kewibawaan dan kehormatan bangsa terjaga dan terpelantinglah orang-orang yang hendak menghinakan dan memperbudak bangsa.

 

PENDIDIKAN KARAKTER PADA USIA DINI 

SEBAGAI PENENTU KEBERHASILAN

BANGSA DI MASA DEPAN

 

Dewasa ini, kita banyak menyaksikan berbagai kasus kenakalan remaja berupa tawuran, perkelahian dan semacamnya. Baik itu kita saksikan di Televisi, kita dengar di Radio, kita baca di Koran, dan media elektronik lainnya. Hal ini akibat kurangnya  pendidikan kepada anak sejak usia dini. Kelakuan para remaja kita sudah terbilang rusak. Baik itu dari segi moral, sikap, tingkah laku, dan yang paling rusak adalah cara pergaulannya yang tidak terbatas lagi atau yang sering kita ungkapkan dengan kata “Pergaulan bebas”.

Hal ini memang tidak bisa dipungkiri, ini disebabkan oleh arus globalisasi yang semakin menggerus kepribadian remaja kita. Remaja yang tidak tahu menempatkan dirinya dengan sebaik-baiknya di zaman ini, maka dengan secara sendirinya ia akan terjerumus ke jurang hitam pekat tanpa lentera hidup yang sebenarnya. Sangat memprihatinkan memang, remaja sebagai penentu masa depan bangsa malah menjadi penentu kehancuran bangsa. Boleh dibilang, moral remaja ikut modern dengan modernnya zaman.

Dalam perkembangan zaman yang semakin modern ini, pendidikan karakter sangat diperlukan. Pendidikan karakter adalah salah satu media yang sangat penting kita tanamkan pada anak sejak dini. Dengan menanamkan pendidikan karakter kepada remaja yang dimulai sejak dini, akan meminimalisir tergelincirnya remaja kepada jalan yang menuju jurang hitam. Karakter yang dimiliki remaja harus ditempa dengan sebaik-baiknya sebelum mengenal dunia luar yang akan mempengaruhinya. Anak adalah harapan bangsa, dan kita sangat bertanggung jawab atas pendidikan yang kita berikan pada mereka.

Karakter adalah  suatu sifat atau tingkah laku (sikap) yang melekat dengan kuat pada diri seseorang yang datang dengan sendirinya dari orang lain yang mempengaruhinya, baik itu karakter yang buruk maupun karakter yang baik. Karakter pada diri seseorang akan terjadi dengan alami sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan sang anak. Karakter ini jika di beri pupuk dengan dengan baik maka hasilnya akan baik pula. Tapi, jika diberi dengan pupuk yang salah maka hasilnya pun akan merugikan.

Pendidikan karakter ditanamkan kepada anak sejak usia dini. Alasannya adalah pada fase ini, anak-anak dengan mudah menangkap dan memahami nasihat ataupun pendidikan yang kita berikan pada mereka dengan melakukan penanaman dasar-dasar moral pendidikan yang baik. Pendidikan karakter yang kita berikan, sebaiknya disesuaikan dengan pola pikir mereka agar dengan mudah  mereka memahami pendidikan yang kita berikan. Selain itu, kita hendaknya memberikan contoh yang terjadi di lingkungan terdekat agar mereka bisa berpikir dengan nalar mereka yang belum stabil itu.

Menurut Thomas Lickona, pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti. Menurut Lickona pendidikan karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knowing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Ketiga komponen ini saling berkaitan untuk membentuk kepribadian yang baik bagi anak.

Nah, disilah peran keluarga, dimana keluarga sebagai tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi anak untuk memperoleh pendidikan. Peran keluarga selaku orang tua berkewajiban untuk mendidik anak, menanamkan nilai-nilai moral pada diri anak sehingga nilai-nilai moral ini sudah tertanam pada diri anak hingga ia dewasa. Hal ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, untuk diri sendiri, bangsa dan Negara juga untuk kepentingan masyarakat sosial. Selain itu, keluarga juga sebagai penentu bobroknya akhlak remaja. Ini dikarenakan tidak ada didikan dari keluarga ataupun didikan yang salah yang diberikan orang tua untuk sang anak sehingga dengan mudahnya sang anak melanggar norma-norma dan nilai-nilai yang ada di masyarakat serta hukum yang berlaku di negeri ini.

Anak adalah permata hati keluarga. Tanpa anak, kebahagiaan sebuah keluarga tidak akan lengkap. Hadirnya anak merupakan kesenangan dan kebahagiaan tersendiri untuk orang tua secara khusus dan kebahagian untuk  keluarga secara umum. Anak juga merupakan perhiasan untuk kedua orang tua. Betapa tidak, anak adalah perhiasan yang nilainya lebih tinggi dari harta benda.

Hal ini tertuang dalam kitab suci Al-qur’an, Seperti dalam firman Allah dalam surah Al-kahfi : 46.

Artinya :  “Harta dan anak adalah perhiasan kehidupan dunia “. (QS. Al-Kahfi : 46).

Anak dikatakan sebagai perhiasan seperti halnya harta karena kehadiran anak ditengah-tengah keluarga merupakan suatu anugerah maupun amanah bagi kedua orang tuanya untuk di didik sehingga menjadi anak yang bermoral baik. Mengurus dan memperhatikan karakter anak adalah hal yang penting dilakukan orang tua. Agar tidak ada kesenjangan antara anak dan orang tua. Anak pun merasa selalu diawasi dan diperhatikan, mereka pun akan menghargai dan menghormati orang tua serta tunduk dan patuh kepada nasihat yang diberikan orang tua.

Hal yang utama dan penting kita tanamkan adalah didikan agama yang baik agar mereka menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah, berguna bagi bangsa, menjadi kekuatan dan penyangga bangsa, dan sebagai  pembela bangsa. Jika hal ini kita tanamkan pada anak-anak kita sejak dini, maka kekuatan bangsa menyatu, kewibawaan dan kehormatan bangsa terjaga dan terpelantinglah orang-orang yang hendak menghinakan dan memperbudak bangsa.

 

PENDIDIKAN KARAKTER PADA USIA DINI

SEBAGAI PENENTU KEBERHASILAN 

BANGSA DI MASA DEPAN

 

Dewasa ini, kita banyak menyaksikan berbagai kasus kenakalan remaja berupa tawuran, perkelahian dan semacamnya. Baik itu kita saksikan di Televisi, kita dengar di Radio, kita baca di Koran, dan media elektronik lainnya. Hal ini akibat kurangnya  pendidikan kepada anak sejak usia dini. Kelakuan para remaja kita sudah terbilang rusak. Baik itu dari segi moral, sikap, tingkah laku, dan yang paling rusak adalah cara pergaulannya yang tidak terbatas lagi atau yang sering kita ungkapkan dengan kata “Pergaulan bebas”.

Hal ini memang tidak bisa dipungkiri, ini disebabkan oleh arus globalisasi yang semakin menggerus kepribadian remaja kita. Remaja yang tidak tahu menempatkan dirinya dengan sebaik-baiknya di zaman ini, maka dengan secara sendirinya ia akan terjerumus ke jurang hitam pekat tanpa lentera hidup yang sebenarnya. Sangat memprihatinkan memang, remaja sebagai penentu masa depan bangsa malah menjadi penentu kehancuran bangsa. Boleh dibilang, moral remaja ikut modern dengan modernnya zaman.

Dalam perkembangan zaman yang semakin modern ini, pendidikan karakter sangat diperlukan. Pendidikan karakter adalah salah satu media yang sangat penting kita tanamkan pada anak sejak dini. Dengan menanamkan pendidikan karakter kepada remaja yang dimulai sejak dini, akan meminimalisir tergelincirnya remaja kepada jalan yang menuju jurang hitam. Karakter yang dimiliki remaja harus ditempa dengan sebaik-baiknya sebelum mengenal dunia luar yang akan mempengaruhinya. Anak adalah harapan bangsa, dan kita sangat bertanggung jawab atas pendidikan yang kita berikan pada mereka.

Karakter adalah  suatu sifat atau tingkah laku (sikap) yang melekat dengan kuat pada diri seseorang yang datang dengan sendirinya dari orang lain yang mempengaruhinya, baik itu karakter yang buruk maupun karakter yang baik. Karakter pada diri seseorang akan terjadi dengan alami sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan sang anak. Karakter ini jika di beri pupuk dengan dengan baik maka hasilnya akan baik pula. Tapi, jika diberi dengan pupuk yang salah maka hasilnya pun akan merugikan.

Pendidikan karakter ditanamkan kepada anak sejak usia dini. Alasannya adalah pada fase ini, anak-anak dengan mudah menangkap dan memahami nasihat ataupun pendidikan yang kita berikan pada mereka dengan melakukan penanaman dasar-dasar moral pendidikan yang baik. Pendidikan karakter yang kita berikan, sebaiknya disesuaikan dengan pola pikir mereka agar dengan mudah  mereka memahami pendidikan yang kita berikan. Selain itu, kita hendaknya memberikan contoh yang terjadi di lingkungan terdekat agar mereka bisa berpikir dengan nalar mereka yang belum stabil itu.

Menurut Thomas Lickona, pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti. Menurut Lickona pendidikan karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knowing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Ketiga komponen ini saling berkaitan untuk membentuk kepribadian yang baik bagi anak.

Nah, disilah peran keluarga, dimana keluarga sebagai tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi anak untuk memperoleh pendidikan. Peran keluarga selaku orang tua berkewajiban untuk mendidik anak, menanamkan nilai-nilai moral pada diri anak sehingga nilai-nilai moral ini sudah tertanam pada diri anak hingga ia dewasa. Hal ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, untuk diri sendiri, bangsa dan Negara juga untuk kepentingan masyarakat sosial. Selain itu, keluarga juga sebagai penentu bobroknya akhlak remaja. Ini dikarenakan tidak ada didikan dari keluarga ataupun didikan yang salah yang diberikan orang tua untuk sang anak sehingga dengan mudahnya sang anak melanggar norma-norma dan nilai-nilai yang ada di masyarakat serta hukum yang berlaku di negeri ini.

Anak adalah permata hati keluarga. Tanpa anak, kebahagiaan sebuah keluarga tidak akan lengkap. Hadirnya anak merupakan kesenangan dan kebahagiaan tersendiri untuk orang tua secara khusus dan kebahagian untuk  keluarga secara umum. Anak juga merupakan perhiasan untuk kedua orang tua. Betapa tidak, anak adalah perhiasan yang nilainya lebih tinggi dari harta benda.

Hal ini tertuang dalam kitab suci Al-qur’an, Seperti dalam firman Allah dalam surah Al-kahfi : 46.

Artinya :  “Harta dan anak adalah perhiasan kehidupan dunia “. (QS. Al-Kahfi : 46).

Anak dikatakan sebagai perhiasan seperti halnya harta karena kehadiran anak ditengah-tengah keluarga merupakan suatu anugerah maupun amanah bagi kedua orang tuanya untuk di didik sehingga menjadi anak yang bermoral baik. Mengurus dan memperhatikan karakter anak adalah hal yang penting dilakukan orang tua. Agar tidak ada kesenjangan antara anak dan orang tua. Anak pun merasa selalu diawasi dan diperhatikan, mereka pun akan menghargai dan menghormati orang tua serta tunduk dan patuh kepada nasihat yang diberikan orang tua.

Hal yang utama dan penting kita tanamkan adalah didikan agama yang baik agar mereka menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah, berguna bagi bangsa, menjadi kekuatan dan penyangga bangsa, dan sebagai  pembela bangsa. Jika hal ini kita tanamkan pada anak-anak kita sejak dini, maka kekuatan bangsa menyatu, kewibawaan dan kehormatan bangsa terjaga dan terpelantinglah orang-orang yang hendak menghinakan dan memperbudak bangsa.

 

 

 

 

 

PENDIDIKAN KARAKTER PADA USIA DINI

SEBAGAI PENENTU KEBERHASILAN

BANGSA DI MASA DEPAN

 

Dewasa ini, kita banyak menyaksikan berbagai kasus kenakalan remaja berupa tawuran, perkelahian dan semacamnya. Baik itu kita saksikan di Televisi, kita dengar di Radio, kita baca di Koran, dan media elektronik lainnya. Hal ini akibat kurangnya  pendidikan kepada anak sejak usia dini. Kelakuan para remaja kita sudah terbilang rusak. Baik itu dari segi moral, sikap, tingkah laku, dan yang paling rusak adalah cara pergaulannya yang tidak terbatas lagi atau yang sering kita ungkapkan dengan kata “Pergaulan bebas”.

Hal ini memang tidak bisa dipungkiri, ini disebabkan oleh arus globalisasi yang semakin menggerus kepribadian remaja kita. Remaja yang tidak tahu menempatkan dirinya dengan sebaik-baiknya di zaman ini, maka dengan secara sendirinya ia akan terjerumus ke jurang hitam pekat tanpa lentera hidup yang sebenarnya. Sangat memprihatinkan memang, remaja sebagai penentu masa depan bangsa malah menjadi penentu kehancuran bangsa. Boleh dibilang, moral remaja ikut modern dengan modernnya zaman.

Dalam perkembangan zaman yang semakin modern ini, pendidikan karakter sangat diperlukan. Pendidikan karakter adalah salah satu media yang sangat penting kita tanamkan pada anak sejak dini. Dengan menanamkan pendidikan karakter kepada remaja yang dimulai sejak dini, akan meminimalisir tergelincirnya remaja kepada jalan yang menuju jurang hitam. Karakter yang dimiliki remaja harus ditempa dengan sebaik-baiknya sebelum mengenal dunia luar yang akan mempengaruhinya. Anak adalah harapan bangsa, dan kita sangat bertanggung jawab atas pendidikan yang kita berikan pada mereka.

Karakter adalah  suatu sifat atau tingkah laku (sikap) yang melekat dengan kuat pada diri seseorang yang datang dengan sendirinya dari orang lain yang mempengaruhinya, baik itu karakter yang buruk maupun karakter yang baik. Karakter pada diri seseorang akan terjadi dengan alami sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan sang anak. Karakter ini jika di beri pupuk dengan dengan baik maka hasilnya akan baik pula. Tapi, jika diberi dengan pupuk yang salah maka hasilnya pun akan merugikan.

Pendidikan karakter ditanamkan kepada anak sejak usia dini. Alasannya adalah pada fase ini, anak-anak dengan mudah menangkap dan memahami nasihat ataupun pendidikan yang kita berikan pada mereka dengan melakukan penanaman dasar-dasar moral pendidikan yang baik. Pendidikan karakter yang kita berikan, sebaiknya disesuaikan dengan pola pikir mereka agar dengan mudah  mereka memahami pendidikan yang kita berikan. Selain itu, kita hendaknya memberikan contoh yang terjadi di lingkungan terdekat agar mereka bisa berpikir dengan nalar mereka yang belum stabil itu.

Menurut Thomas Lickona, pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti. Menurut Lickona pendidikan karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knowing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Ketiga komponen ini saling berkaitan untuk membentuk kepribadian yang baik bagi anak.

Nah, disilah peran keluarga, dimana keluarga sebagai tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi anak untuk memperoleh pendidikan. Peran keluarga selaku orang tua berkewajiban untuk mendidik anak, menanamkan nilai-nilai moral pada diri anak sehingga nilai-nilai moral ini sudah tertanam pada diri anak hingga ia dewasa. Hal ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, untuk diri sendiri, bangsa dan Negara juga untuk kepentingan masyarakat sosial. Selain itu, keluarga juga sebagai penentu bobroknya akhlak remaja. Ini dikarenakan tidak ada didikan dari keluarga ataupun didikan yang salah yang diberikan orang tua untuk sang anak sehingga dengan mudahnya sang anak melanggar norma-norma dan nilai-nilai yang ada di masyarakat serta hukum yang berlaku di negeri ini.

 

Anak adalah permata hati keluarga. Tanpa anak, kebahagiaan sebuah keluarga tidak akan lengkap. Hadirnya anak merupakan kesenangan dan kebahagiaan tersendiri untuk orang tua secara khusus dan kebahagian untuk  keluarga secara umum. Anak juga merupakan perhiasan untuk kedua orang tua. Betapa tidak, anak adalah perhiasan yang nilainya lebih tinggi dari harta benda.

Hal ini tertuang dalam kitab suci Al-qur’an, Seperti dalam firman Allah dalam surah Al-kahfi : 46.

Artinya :  “Harta dan anak adalah perhiasan kehidupan dunia “. (QS. Al-Kahfi : 46).

Anak dikatakan sebagai perhiasan seperti halnya harta karena kehadiran anak ditengah-tengah keluarga merupakan suatu anugerah maupun amanah bagi kedua orang tuanya untuk di didik sehingga menjadi anak yang bermoral baik. Mengurus dan memperhatikan karakter anak adalah hal yang penting dilakukan orang tua. Agar tidak ada kesenjangan antara anak dan orang tua. Anak pun merasa selalu diawasi dan diperhatikan, mereka pun akan menghargai dan menghormati orang tua serta tunduk dan patuh kepada nasihat yang diberikan orang tua.

Hal yang utama dan penting kita tanamkan adalah didikan agama yang baik agar mereka menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah, berguna bagi bangsa, menjadi kekuatan dan penyangga bangsa, dan sebagai  pembela bangsa. Jika hal ini kita tanamkan pada anak-anak kita sejak dini, maka kekuatan bangsa menyatu, kewibawaan dan kehormatan bangsa terjaga dan terpelantinglah orang-orang yang hendak menghinakan dan memperbudak bangsa.

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Istigosah dan Jum’at Berkah Berbagi Kebahagiaan

Jum’at, 25 April 2025, SMA YPM 2 Sukodono mengadakan kegiatan EXCEL (Exciting Learning), yaitu Jum’at Berkah dan Istigosah. Excel kali ini diselenggarakan di Masjid Nurul Ag

25/04/2025 17:06 WIB - Administrator
Kerja Bakti Membangun Interaksi Harmonis Antar Warga SMAYDAS

Rabu, 23 April 2025 SMA YPM 2 Sukodono melaksanakan kegiatan kerja bakti membersihkan area gedung sekolah. Acara dimulai tepat setelah kegiatan berdoa bersama pada pukul 07.00 WIB. Tuju

24/04/2025 14:31 WIB - Administrator
Upacara Apel dan Halal Bihalal di Komplek YPM Panjunan Berlangsung Khidmat dan Penuh Keakraban

Rabu, 9 April 2025, Komplek YPM Panjunan menggelar upacara apel pagi bersama yang melibatkan seluruh satuan pendidikan di lingkungan Komplek Panjunan. Kegiatan apel dilaksanakan di lapa

09/04/2025 10:59 WIB - Administrator
Kisah Inspiratif dari Ketua YPM: Menjaga Ikatan dengan Rasulullah dalam Istighosah Bersama

Sidoarjo, 18 Desember 2024 – Ketua Yayasan Pendidikan Sosial dan Ma'arif (YPM), Ir. H. Ahmad Makki, memberikan sambutan yang penuh makna dalam kegiatan istighosah bersama yang b

18/12/2024 21:21 WIB - Administrator
Haul Ke-20 KH Munir Hasyim Latief: Ratusan Warga Antusias Ikuti Khitan Massal dan Donor Darah

Sidoarjo, 15 September 2024 — Dalam rangka memperingati Haul Ke-20 KH Munir Hasyim Latief, FKKS SMA YPM sukses menyelenggarakan kegiatan bakti sosial kesehatan yang meliputi khita

15/09/2024 12:01 WIB - Administrator
Peringatan Maulid Nabi di Masjid Jami Al-Hasan: Siswa SMA YPM 2 Sukses Menjawab Tantangan Ustadzah

Sukodono - Sabtu, 14 September 2024, siswa-siswi Yayasan Pendidikan & Sosial Ma'arif (YPM) Kompleks Panjunan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami Al-Hasan de

14/09/2024 16:00 WIB - Administrator
EXCEL dengan Berbagi, Pembacaan Sholawatan, dan Kenduren di SMA YPM 2 Sukodono

Sidoarjo,  Jumat pagi, 13 -18 September 2024, SMA YPM 2 Sukodono  melaksanakan program EXCEL (Exciting Learning). Kali ini tema besar yang diusung adalah religi dengan mengamb

13/09/2024 13:26 WIB - Administrator
SMA YPM 2 Sukodono Gelar Culture and Literacy Day: Membangun Karakter Siswa dengan Meneladani Rasulullah

Sukodono, 6 September 2024 — SMA YPM 2 Sukodono menyelenggarakan kegiatan Culture and Literacy Day (CULID) dengan tema "Meneladani Karakter Rasulullah dalam Kehidupan Sehari-hari.

06/09/2024 14:28 WIB - Administrator
Peringati Haul ke-20 KH. Munir Hasyim Latief, Khataman Al-Qur'an Digelar Serentak di YPM Panjunan

Sukodono, 5 September 2024 – Dalam rangka memperingati Haul ke-20 KH. Munir Hasyim Latief, pendiri Yayasan Pendidikan & Sosial Ma'arif (YPM), SMA YPM 2 Sukodono menggelar kegi

05/09/2024 15:41 WIB - Administrator
Ujian Praktik Mata Pelajaran Informatika Kelas XII

Tahun Pelajaran 2023/2024   Petunjuk Pengerjaan :1. Perhatikan pengaturan font, font style dan font effect2. ⁠Perhatikan pengaturan pensejajaran (alignment) dan jarak baris (li

06/02/2024 21:09 WIB - Administrator